MAKALAH BAHASA INDONESIA
JENIS-JENIS KALIMAT
DALAM BAHASA INDONESIA
Makalah Ini Disusun
Unruk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Yang Diampu Oleh:
Ikha Listya Rini
Disusun oleh:
1.
Nuhan Mahdiansyah G.211.12.0094
2. Ronggo Winoto Noto
Saputro G.211.12.0115
3.
Nita Anastasia G.211.12.0102
4.
Mochamad Arifin G.211.12.0076
Jurusan Teknik
Informatika
Fakultas Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Universitas Semarang
Tahun 2013
Daftar Isi
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun dengan Judul “Jenis-jenis Kalimat
dalam Bahasa Indonesia”.
Makalah
ini menampilkan materi-materi pokok dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman
kepada pembaca tentang pokok-pokok materi yang telah dipelajari. Dengan pola
penyajian tersebut, diharapkan makalah dapat membantu pembaca dalam kegiatan
belajar guna meraih prestasi belajar yang maksimal.
Penulis
menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati guna penyempurnaan
makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebagai bagian
terkecil ujaran atau teks, kalimat berstatus sebagai satuan dasar wacana yang
bersangkutan. Artinya, wacana barulah mungkin terbentuk jika ada kalimat yang
letaknya berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan tertentu. Berkenaan dengan
hal itu, pengenalan secara lebih seksama dan terpercaya terhadap kalimat sudah
selayaknya bertolak dari bagian awal setiap wacana atau setidak-tidaknya dari
bagian awal setiap paragraf/ alinea. Dapat dipastikan, bagian awal setiap
wacana atau alinea adalah sebuah satuan kebahasaan yang disebut kalimat.
Hal lain yang juga
dapat dipastkan mengenai bagian awal itu adalah adanya keseluruhan ciri pada
kalimat. Masalah seperti itulah yang menarik penulis untuk mengambil topik
“kalimat” dalam penulisan makalah ini.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah
yang dimaksud dengan kalimat?
2. Apa
saja jenis-jenis kalimat?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah:
1. Mengetahui
dan memahami tentang pengertian kalimat.
2. Mengetahui
dan memahami tentang jenis-jenis kalimat.
BAB 2
JENIS-JENIS KALIMAT
DALAM BAHASA
INDONESIA
2.1 Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tandatanya (?) dan tandaseru (!). (Amando, 1962:34).
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Kalau tidak memiliki unsure subjek dan unsure predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang
seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalmiat dengan frasa.
(Amando, 1962:46).
2.2 Jenis-jenis Kalimat
Jenis Kalimat adalah
gabungan dari beberapa kata yang mengungkapkan suatu maksud. Secara lisan,
kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi. Secara tertulis,
kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai. (Adi,
2000:29).
2.2.1 Jenis Kalimat Menurut Struktur Gramatikalnya
Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif),
tidaksetara (subordinatif), ataupun campuran
(koordiatif-subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal, gagasan yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.
(Atunsuhono, 1956:13).
a. Kalimat
Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana.
(Adi, 2000:33).
b. Majemuk Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut:
1. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata “dan” atau “serta” jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.
Contoh: Kami membaca dan Mereka menulis.
2. Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata “tetapi” jika kalimat itu menunjukkan pertentangan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk
setara pertentangan.
Contoh: Amerika dan Jepang tergolong negaramaju.
3. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang dikemukakannya berurutan.
Contoh: Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat dewasa.
4. Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
Contoh: Para pemilik televise membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya kerumah pemilik televise langsung. (Adi, 2000:37).
c. Kalimat Majemuktidak Setara
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsure gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalam anak kalimat. (Amando, 1962:49).
d. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk tak setara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk tak setara (bertingkat).
Misalnya:
1.
Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
2.
Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
Penjelasan
Kalimat pertama terdiri atas induk kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami pulang,
tetapi merekam asih bekerja, dan anak kalimat karena tugasnya belum selesai. Jadi, susunan kalimat ke dua adalah setara + bertingkat.
2.2.2 Jenis Kalimat Menurut Fungsinya
Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat dirinci menjadi kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah, dan kalimat seruan. Semua jenis kalimat itu dapat disajikan dalam bentuk positif dan negatif. (Amando, 1962:53).
a. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)
Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya. (Biasanya,
intonasi menurun; tanda baca titik).
Misalnya:
Positif : Presiden
Gus Dur mengadakan kunjungan keluar negeri.
Negatif : Tidak semua bank memperoleh kredit lunak.
b. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)
Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang
diharapkan. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca tandatanya). Pertanyaan sering menggunakan kata tanya seperti bagaimana, di mana, mengapa, berapa, dan kapan.
Misalnya:
Positif : Kapan Saudara berangkat ke Singapura?
Negatif : Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan bestek yang disepakati?
c. Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)
Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau
“melarang” orang berbuat sesuatu. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik atau tanda seru).
Misalnya:
Positif: Maukah kamu disuruh mengantarkan buku ini ke Pak Sahluddin!
Negatif: Sebaiknya kita tidak berpikiran sempit tentang hak asasi manusia.
d. Kalimat Seruan
Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan “yang kuat” atau yang mendadak. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya suara pada kalimat lisan dan dipakainya tanda seru atau tanda titik pada kalimat tulis).
Misalnya:
Positif: Bukan main,
cantiknya.
Negatif: Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
2.2.3 Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
a. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah
kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan. Kalimat Aktif Biasanya memiliki
predikatnya berupa kata kerja yang melakukan suatu pekerjaan dan berawalan
me-dan ber-. Contoh: Nina menulis surat untuk nenek. (Atunsuhono, 1956:28).
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah
kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan. Kalimat Pasif Biasanya memiliki
predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh: Surat untuk nenek ditulis
oleh Nina.
Cara mengubah
kalimat aktif menjadi kalimat pasif:
1.
Subjek pada kalimat
aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2.
Awalan me- diganti
dengan di-.
3.
Tambahkan kata oleh di
belakang predikat. Contoh: Bapak memancing ikan. (aktif) Ikan dipancing oleh
bapak. (pasif).
4.
Jika subjek kalimat
aktif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek
dan predikat dirapatkan. Contoh: Aku harus memngerjakan PR.(aktif) PR harus
kukerjakan. (pasif)
2.2.4 Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
a. Kalimat Langsung
Kalimat langsung
adalah kalimat yang secara cermat diucapkan oleh pelaku. Kalimat Langsung
Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat menirukan ucapan orang. Biasanya
ditandai dengan berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh : Ibu
berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”.... Yantysa. ”Macam-macam Kalimat”, (Online),
(http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/,
diakses, 27 Mei 2013).
b. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung
adalah kalimat yang tidak langsung diucapkan oleh pelaku. Bagian kutipan pada
kalimat tak langsung menceritakan kembali ucapan orang lain.
Contoh : Ibu
berkata bahwa aku harus rajin belajar.
2.2.5 Kalimat Berita
Kalimat berita adalah
kalimat yang isinya berupa informasi atau berita. Kalimat berita umumnya
mendorong orang untuk memberikan informasi atau memberitahukan sesuatu tanggapan.
Macam-macam
kalimat berita
a.
Kalimat berita
kepastian
Contoh : Nenek
akan datang dari Bandung besok pagi.
b.
Kalimat berita
pengingkaran
Contoh : Saya
tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
c.
Kalimat berita
kesangsian
Contoh : Bapak
mungkin akan tiba besok pagi.
d.
Kalmat berita bentuk
lainnya
Contoh : Kami
tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
Yanuar, Friska. ”Jenis-jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia”, (Online), (http://freezcha.wordpress.com/2010/05/08/jenis-jenis-kalimat/,
diakses, 27 Mei 2013).
2.2.6 Kalimat Perintah
Kalimat perintah
adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu. Dalam bentuk lisan, kalimat perintah Biasanya diakhiri
dengan tanda seru (!). perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam
kalimat perintah
a.
Kalimat perintah
biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh: Gantilah
bajumu!
b.
Kalimat larangan,
ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan membuang
sampah sembarangan!
c.
Kalimat ajakan,
ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh: Tolong temani
nenekmu di rumah!
Seno
Aji, Danang. ”Jenis-jenis
Kalimat Tanya”, (Online),
http://www.blogpenerang.com/2013/03/jenis-jenis-kalimat-tanya-dan-contoh.html#ixzz2V5IYRm6l, diakses, 27 Mei 2013).
2.2.7 Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah
kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh
jawaban tentang suatu masalah. Secara lisan, kalimat tanya biasanya diakhiri
dengan tanda tanya (?).
Contoh: Apakah kamu sakit?
Siapa yang membeli buku ini?
2.2.8 Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah
kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada
pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara
atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga
kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Kalimat
efektif memiliki syarat
a.
Secara tepat kalimat
efektif mewakili gagasan penulis atau pembicaranya.
b.
Menimbulkan gambaran
yang sama antara penulis dengan pembaca atau pembicara dengan pendengar.
Ciri-ciri :
1.
Memiliki kesatuan
gagasan atau ide pokok
2.
Menggunakan kata atau
frase imbuhan yang memiliki kesamaan.
3.
Tidak menggunakan
kata-kata yang tidak perlu.
4.
Memberikan penekanan
pada bagian-bagian yang penting.
Seno
Aji, Danang. ”Jenis-jenis
Kalimat Tanya”, (Online),
http://www.blogpenerang.com/2013/03/jenis-jenis-kalimat-tanya-dan-contoh.html#ixzz2V5IYRm6l, diakses, 27 Mei 2013).
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan
uraian-uraian yang telah dibahas di atas dapat disimpulkan bahwa Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik(.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Sekurang-kurangnya
kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek
(S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat,
pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat
disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.
Jenis-jenis kalimat dapat dikelompokan menjadi kalimat berdasarkan struktur
gramatikalnya, kalimat menurut fungsinya, kalimat langsung dan tak langsung,
kalimat akitif-pasif, kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, dan
kalimat efektif.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya
dan penggunaan kalimat dalam bahasa Indonesia pada khusunya, yakni dengan cara:
1.
Meningkatkan belajar
baik di sekolah, di rumah, maupun di luar rumah.
2.
Harus mengikuti
pelajaran tambahan di sekolah.
3.
Dalam membuat suatu
karya tulis, pergunakanlah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Amando, M. 1962. Uaraian
Kalimat dan Kata-kata. Jakarta: Pustaka Rakyat.
Atunsuhono.
1956. Uraian Kalimat Bahasa Indonesia. Jogjakarta: Hien Hoo Sing.
Yantysa. ”Macam-macam
Kalimat”, (Online),
(http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/, diakses, 27 Mei 2013).
Seno
Aji, Danang. ”Jenis-jenis
Kalimat Tanya”, (Online),
http://www.blogpenerang.com/2013/03/jenis-jenis-kalimat-tanya-dan-contoh.html#ixzz2V5IYRm6l, diakses, 27 Mei 2013).
Yanuar, Friska. ”Jenis-jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia”, (Online), (http://freezcha.wordpress.com/2010/05/08/jenis-jenis-kalimat/, diakses, 27 Mei 2013).
Komentar
Posting Komentar