TUGAS KONSEP INFORMASI
NAMA :MUHAMMAD RONGGO WINOTO
NOTO SAPUTRO
NIM :G.211.12.0115
I. METODE OUTSOURCING
Outsourcing merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi
informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada pihak lain, yang tujuan
akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja. Menurut The British Computer Society, outsourcing adalah pihak lain diluar perusahaan.
Dengan definisi yang demikian luas dari outsourcing ini,
metode ini seringkali juga disamakan dengan metode lain seperti : sub kontrak, supplier, proyek
atau istilah lain yang berbeda-beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah
sama, yaitu pemindahan layanan kepada pihak lain.
Bentuk kontrak outsourcing dapat dilakukan dengan beberapa
alternatif, antara lain : menambahkan pengelolaan teknologi informasi dengan
penambahan sumberdaya dari pihak luar, mengkontrakkan seluruh sistem secara
utuh kepada pihak luar atau mengkontrakkan sebagian system, yaitu hanya sistem
operasional dan fasilitasnya. Menurut The Computer Sciences Corporation Index bentuk kontrak outsourcing dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu
:
·
Total
outsourcing,
·
Outsourcing
secara total pada seluruh komponen
TI
·
Selective
outsourcing,
·
Outsorcing
hanya pada komponen-komponen
tertentu
·
Transitional
outsourcing,
·
Outsourcing
yang fokusnya pada
pembuatan sistem baru
·
Transformational
outsourcing,
Outsourcing yang fokusnya pada pembangunan dan operasional dari
sistem baru
Keuntungan dan kelemahan metode
outsourcing
Metode outsourcing sebagai strategi operasional TI
memiliki banyak keuntungan, antara lain adalah sebagai berikut :
·
Manajemen
TI yang lebih baik, TI dikelola oleh pihak luar yang telah berpengalaman dalam
bidangnya, dengan prosedur dan standar operasi yang terus menerus dikembangkan.
·
Fleksibiltas
untuk meresponse perubahan TI yang cepat, perubahan arsitektur TI berikut
sumberdayanya lebih mudah dilakukan
·
Akses
pada pakar TI yang lebih baik
·
Biaya
yang lebih murah
·
Fokus
pada inti bisnis, perusahaan tidak perlu memikirkan bagaimana sistem TI-nya
bekerja
·
Pengembangan karir
yang lebih baik untuk pekerja TI.
Menurut The 2001 Outsourcing World Summit, 6 alasan utama sebuah
perusahaan melakukan outsourcing, adalah sebagai berikut :
·
Mengurangi biaya /Reduce Cost, sebesar 36%
·
Fokus pada inti / Focus on Core, sebesar 36%
·
Meningkatkan kualitas / Improve Quality , sebesar 13%
·
Meningkatkan kecepatan ke pasar / , sebesar 10%
·
Membantu inovasi / Foster Innovation, sebesar 4%
·
Menghemat modal / Conserver Capital, sebesar 1%
Namun demikian ,
masih ditemui beberapa kelemahan dari metode outsourcing, sebagai berikut :
·
Permasalahan
pada moral karyawan, pada kasus yang sering terjadi, karyawanoutsource yang dikirim ke perusahaan akan
mengalami persoalan yang penangannya lebih sulit dibandingkan karyawan tetap.
Misalnya terjadi kasus-kasus tertentu, karyawan outsource merasa dirinya bukan
bagian dari perusahaan pengguna
·
Kurangnya
kontrol perusahaan pengguna dan terkunci oleh penyedia outsourcingmelalui perjanjian kontrak
·
Jurang
antara karyawan tetap dan karyawan outsource
·
Perubahan
dalam gaya manajemen
·
Proses
seleksi kerja yang berbeda.
Keputusan untuk
mengambil outsourcing tidak
hanya bergantung pada faktor biaya, tetapi ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan saat membuat keputusan yaitu:
·
Tingkat
layanan dan harga (Service levels and pricing)
·
Kontrak
dan hubungan kerja (Contract and relationship)
·
Kepuasan
pelanggan (Customer satisfaction)
·
Tujuan
strategi
II.
METODE INSOURCING
Metode insourcing atau
disebut juga contracting, adalah suatu usaha pengembangan ICT dalam
perusahaan, dengan membentuk divisi khusus yang kompeten dibidangnya, seperti
departemen EDP (Electronic Data Processing), atau
merupakan metode pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang
dilakukan oleh staff pada suatu divisi fungsional dalam organisasi dengan atau tanpa
bantuan dari ahli sistem informasi. Motode ini dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development.
Pengembangan
ini dilakukan oleh para ahli sistem informasi yang berada dalam departemen EDP
(Electronic Data Processing), IT (Information Technology), atau IS (Information System). Pengembangan sistem umumnya
dilakukan dengan menggunakan SDLC (Systems Development Life Cycle)
atau daur hidup pengembangan sistem.
Keuntungan dan kelemahan metode insourcing
Metode insourcing sebagai strategi operasional TI
memiliki beberapa keuntungan, antara lain adalah sebagai berikut :
·
Mempermudah
komunikasi dalam pengembangan system, karena kedekatan divisi IT dan end user.
·
Penerapan software/hardware relatif lebih sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, karena pengembangan sistem dilakukan oleh divisi IT perusahaan yang
bersangkutan.
·
Dari
sisi biaya, akan lebih murah karena tidak ada kontrak dengan pihak ke-3.
·
Jika
terjadi masalah dalam system, maka responnya akan lebih cepat.
·
Lebih fleksibel, karena perusahaan dapat meminta perubahan
sistem pada karyawannya sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Sementara itu, ada
beberapa kelemahan dari metode insourcing, sebagai berikut :
·
Kinerja
karyawan cenderung menurun ketika sudah menjadi pegawai tetap, karena faktor
kenyamanan yang dimiliki pegawai tetap.
·
Tidak
ada batasan biaya dan waktu yang jelas, karena tidak ada target. Dan kalaupun
ada target, tidak ada punishment yang jelas ketika target tidak
tercapai.
·
Kebocoran
data yang dilakukan oleh karyawan IT, dikarenakan tidak ada rewarddan punishment yang
jelas.
·
Pengembangan
sistem dengan teknik SDLC cenderung lambat dan mahal.
·
End
user tidak terlibat
secara langsung, sehingga terdapat kemungkinan hasil implementasi sistem tidak
sesuai dengan kebutuhan end
user.
Komentar
Posting Komentar